Kurma merupakan makanan yang sangat popular untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Bahkan Nabi Muhammad (SAW) menganjurkan umatnya untuk berbuka dengan buah kurma, karena merupakan sunnah yang baik bagi mereka yang berpuasa. Mau tahu manfaat makan kurma untuk berbuka puasa? baca artikel ini sampai selesai ya.

6 Manfaat Makan Kurma untuk Berbuka Puasa

Ada apa ya dibalik anjuran Beliau agar kita berbuka puasa dengan buah kurma? Ternyata, riset modern mengungkapkan bahwa makan kurma saat berbuka puasa memberikan efek yang sangat baik untuk tubuh karena buah kurma kaya akan nutrisi yang menyehatkan. Bahkan kami memasukkan kurma ke dalam artikel 5 resep masakan ramadhan.

manfaat makan kurma untuk buka puasa

Berikut kami ulas 6 manfaat makan kurma saat berbuka puasa. Semoga bermanfaat!

    1. Kurma mudah untuk dicerna.
      Perut diusakan diisi dengan makanan yang mudah dicerna ketika berbuka puasa, sehingga tidak membuat lelah sistem pencernaan mereka yang berpuasa.
    2. Kurma mengurangi rasa lapar.
      Rasa lapar sudah pasti akan dialami orang yang berpuasa, tetapi berbuka dengan cara yang teratur juga sangat penting. Manfaat memakan kurma saat berbuka puasa ternyata juga bisa mengurangi rasa lapar yang berlebihan. Sehingga mereka tidak kalap untuk makan berlebihan saat berbuka puasa yang bisa berakibat fatal bagi pencernaan.
    3. Kurma berperan untuk menyiapkan perut untuk menerima makanan setelah tidak menerima asupan makanan dalam waktu yang panjang. Kurma dapat mengaktifkan dan melepaskan enzim pencernaan juga pembuangan (sekresi).
    4. Kurma sangat kaya akan energi yang dihasilkan dari kandungan gula.
      Kandungan gula ini berperan sebagai nutrisi yang sangat penting dan tak tergantikan bagi sel otak dan syaraf.
    5. Mencegah konstipasi.
      Orang yang berpuasa biasanya rentan mengalami konstipasi karena perubahan waktu makan maupun karena kekurangan konsumsi jumlah serat. Hal ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi kurma.
    6. Kandungan garam alkaline dalam kurma bermanfaat untuk menyeimbangkan tingkat keasaman darah.
      Biasanya meningkatnya tingkat keasaman dalam darah diakibatkan karena konsumsi daging dan karbohidrat yang berlebihan. Hal ini dapat memicu timbulnya penyakit genetis (heredity disease) seperti diabetes, baju ginjal, infeksi saluran kemih, tekanan darah tinggi, radang sendi, dan wasir.

 

Picture: www.youngandraw.com